Jumat, 25 Mei 2012

if you love more than one, you will lose all

Sebenernya aku nggak paham apa maksudnya... tapi teentu saja jika ucapan yang seperti itu ditujukan secara langsung, semua orang yang mengalami pasti menganggap kalau dirinya bukan orang baik-baik.
begitu pula denganku...
bukan dengan istilah nggak paham... tapi, dari segi mana aku aku harus menilai. aku selalu berfikir yang tidak penting bahkan cuma sebuah kalimat kecil, bisa menjadi masalah besar buatku... ooohh betapa bodohnya!
menurutku, kalimat yang seperti itu tentu saja untuk orang yang sedang mencintai dua orang dalam waktu yang bersamaan atau bisa juga lebih, maka dia akan kehilangan semuanya. namun kalimat itu juga bisa bermakna lain, apakah salah jika aku mencintai ayah, ibu, dan adikku?. apakah aku harus mencintai hanya satu orang sehingga aku harus memilih diantara ayah, ibu, dan adik?
aku nggak tau apa maksudnya, namun aku mengerti tujuannya.
seperti itukah aku? sampai orang itu nggak cuma sekali mengucapkan kalimat itu, bahkan berkali-kali.
inget ya...if you love more than one, you will lose all
aku rasa, aku ini serba salah. aku tidak tau bagaimana benarnya tapi inilah caraku, tidakkah orang itu memikirkan bagaimana perasaanku ketika ia mengatakannya didepanku?... untuk apa ada kata be your self! tapi nyatanya orang lain tidak seluruhnya menerima. mereka selalu beranggapan bahwa cara mereka lah yang benar. namun, tidakkah mereka mengerti? disetiap cara dan apapun caranya, seseorang itu akan selalu berusaha untuk menjadi baik. apakah salah jika aku mencintai teman-temanku? sampai saat ini tidak ada seorangpun yang aku cintai secara special kecuali keluargaku sendiri...
sedekat apapun seseorang itu, dia tidak akan pernah mengerti yang sesungguhnya. mereka tidak akan mengerti aku yang sesungguhnya.. mereka bukan Tuhan yang tau segalanya sehingga mereka bisa menyimpulkan suatu perkara yang menurutnya, itulah kebenaran.
dan aku... orang lain tidak akan mengerti yang sesungguhnya tentangku.. bahkan keluargaku, mereka tidak akan tau disaat aku menginginkan sebuah baju baru dan aku hanya memendamnya, mereka tidak akan tau disaat aku kesakitan dan aku mencoba menyembunyikannya. teman-temanku juga tidak akan tau bagaimana yang aku inginkan disaat semua orang berpendapat sedangkan aku hanya terdiam..mereka hanya akan menganggap bahwa aku setuju dengan ucapan mereka. tidak ada orang yang bisa membaca pikiranku selain Tuhan dan diriku sendiri.
bagaimanapun, aku sangat menghargainya, menghargai apapun yang dikatakan oleh orang-orang di sekitarku...
aku hanya ingin mereka mengerti, setiap orang punya cara, setiap orang punya perasaan, dan setiap orang punya tujuan.
:) terima kasih... dari sebuah kata, sebuah kalimat, bahkan sebuah rangkaian-rangkaiannya, bisa menjadi sebuah pelajaran.
aku menghargainya...

Selasa, 15 Mei 2012

Jangan Mengharapkan Ucapan 'Terima Kasih' Dari Seseorang!

Allah menciptakan hambaNya agar mereka selalu mengingatNya. dan Dia mengaruniai makhluk, agar mereka mensyukurinya. Akan tetapi, mereka justru banyak yang menyembah dan bersyukur pada selain Allah.

Tabiat mengingkari, menentang, dan meremehkan nikmat adalah tabiat umu manusia. kamu tak perlu heran jika menemukan manusia yang mengingkari kebaikan mu dan mencampakkan budi baik yang telah kau lakukan. Bahkan tak usah resah, bila mereka menganggapmu musuh, serta melemparmu dengan ketapelkedengkian yang telah mendarah daging. Mereka tak memiliki alasan selain karena kamu telah berbuat baik terhadap mereka.
"...Dan mereka tidak mencela (Allah dan RasulNya) melainkan karena Allah dan RasulNya telah melimpahkan karuniaNya kepada mereka..." (At-Taubah:74).

Coba kamu telaah catatan sejarah dunia ini, niscaya kamu akan menemukan kisah seorang ayah yang memelihara dan mendidik anaknya; memberi makan, pakaian dan minuman; mendidiknya hingga menjadi pandai; rela begadang demi sang anak; rela menjadi lapar agar sang anak kenyang; dan rela bersusah payah demi sang anak bahagia.
Namun manakala sang anak telah dewasa dan kuat, maka ia menjadi seperti anjing yang menggonggong; ia meremehkan orang tua, menghinanya, memarahinya, durhaka padanya, berteriak keras padanya, dan menyiksanya dengan siksaan yang pedih.

Karena itu, barang siapa yang kebaikannya diabaikan, dan dilecehkan oleh manusia-manusia yang menyalahi fitrah, maka sebenarnya ia menghadapi semua itudengan kepala dingin disertai rasa bahagia menunggu datangnya pahala dari Zat yang simpanan karuniaNya tak pernah habis.

Saran ini tidak mengajak kamu untuk meninggalkan kebaikan dan berbuat baik pada orang lain, akan tetapi agar kamu tidak terpengaruh dengan penentangan dan pengingkaran orang lain terhadap kebaikanmu. Maka, janganlah kamu bersedih hati dengan apa yang mereka perbuat.

"lakukan kebaikan demi wajah Allah semata, niscaya kamu akan menguasai keadaan, tak pernah terusik dengan kebencian manusia dan tak terancam dengan perlakuan keji mereka".

Kamu harus bersyukur pada Allah karena mampu berbuat baik, ketika orang-orang di sekitar mu berbuat buruk. dan ketahuilah, tangan diatas lebih baik dari tangan dibawah. "sungguh, kami memberi makan padamu hanyalah karena mengharap ridho Allah, kami tidak mengharap balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih"

Masih banyak orang berakal yang hilang kendali saat menghadapi kritikan pedas dari orang bodoh disekitarnya. seolah mereka belum pernah mendengar wahyu agung yang menjelaskan tentang gologan manusia yang gemar mengingkari Allah.

"...Akan tetapi setelah Kami menghilangkan bahaya itu, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat) seolah-olah dia tidak pernah berdo'a keppada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya..." (Yunus:12).

Kamu tidak perlu terkejut saat menghadiahkan pena kepada manusia bebal, namun malah ia memakai pena itu untuk melukis cacian pada mu. atau jangan kaget, bila tongkat yang kau berikan untuk menggiring domba, malah dipakai untuk memukulmu. itulah watak asli manusia, suka mengingkari sang pencipta.

Bila itu perlakuan manusia terhadap sang pencipta, apalagi perlakuan kamu terhadapku? Sang penyair berkata, "setiap hari kuajarkan memanah, namun saat ia lihai malah memanahku".

Laa Tahzan - Ali Ahmad Ath-Thahthawi, dpl


Jumat, 11 Mei 2012

the new one

:) memang benar jika kata orang-orang hidup itu cuma panggung sandiwara. berarti hidup yang sebenarnya itu ketika kita mati???
wooouuww benar-benar hidup dimana kita bisa mengetahui apa dosa-dosa kita, dan juga kebaikan kita.
yang masih aku nggak ngerti kenapa orang-orang pada berlomba-lomba dapet kejayaan di dunia kalu emang cuma sekedar panggung??!!
lalu apa yang seharuanya kita lakukan kalau begini? apa yang kita rasakan di dunia ini cuma rangkaian dari skenario... siapa yang buat??
berarti semua tentang kebaikan kita, keburukan kita, dan juga tentang perasaan kita...hanya bohongan, bukanlah apa-apa
kalau dipikir-pikir, berarti kita semua ini artis dong... berada di atas panggung yang sama, sampai-sampai kita tidak mengetahui cerita alur ceritanya, semua artisnya pada buat cerita sendiri-sendiri.. hahaaaa sungguh aneh. berarti itu tandanya kita adalah pahlawan di panggung kita sendiri.........