Senin, 18 Maret 2013

sepenggal cerita



Pagi itu, Anna berkemas-kemas. Mengumpulkan barang-barangnya dan dimasukkan dalam tas.
“An? Pokonya kamu harus selalu kasi kabar ke aku lho!”, kata Devi yang membantu memasukkan buku-buku Anna. Anna hanya tersenyum.
“kalo liburan nanti, kamu harus main kerumahku”, kata Himah.
“iya, iya...kalian tenang aja. kita kan sodara”, jawab Anna. Mereka berpelukan.
Selesai mengemasi barang-barangnya, Anna mulai meninggalkan kamarnya. Menjinjing sebuah tas dan yang lainnya dibawakan oleh Devi dan Himah. Di depan asrama, Anna melihat Umi yang sedang berbincang-bincang bersama ustadzah Mardiana dan ustadz Hilmi. Anna merasa senang. Mereka terlihat akrab. Kawan-kawan santri juga berkumpul mengantar Anna. Ummi adalah kawan Anna yang paling cengeng. Dia menangis. Anna hanya tersenyum menahan air mata. Dan juga tersenyum karena ustadz Hilmi. Sedangkan Arif, hanya memperhatikannya dari jarak yang lumayan jauh. Dia hanya sendiri. Bersandar dibalik dinding.
Anna melihat orangtuanya tersenyum lebar kepadanya. Anna begitu lega. Anna segera mencium tangan ustadzah Mardiana dan mengangguk pelan pada ustadz Hilmi. Begitu juga sebaliknya. Sebuah mobil sedan tua sudah parkir didepan asrama. ayah Anna telah menunggu di dalamnya. Anna duduk di belakang. Dan akhirnya.......pergi.