Senin, 17 September 2012

Nyatakah Dia?...

OMG!!!
benar-benar suatu keajaiban. baru saja kemarin minta mimpi tentang jodoh tiba-tiba langsung grojokan muncul secara detail dalam mimpiku semalam. mimpi itu seakan nyata. wah wah... mujur lah aku dalam sebuah mimpi. pengennya siihh, mujurnya nggak cuma di mimpi hehhe. senang nggak sih... kalo mimpi ketemu jodoh. semua orang pasti senang kan yaaa. masa aku aja! :D secara gitu, jodoh itu adalah sosok seorang yang telah dinanti-nanti kedatangannya oleh setiap manusia yang belum punya pasangan. ya ya. seperti aku ini. aku benar-benar rindu akan hadirnya. 
oya, teman-teman pasti penasaran sama mimpiku itu. ya siih, walaupun mimpiku itu bisa dibilang tidak pernah mendapat penghargaan sebagai mimpi yang jelas. tapi, walau begitu, nggak sampek salah kaprah kok!. kadang, walau dapet mimpi yang tingkat kejelasannya dikategorikan sebagai mimpi ter-geje sedunia, tetap saja mimpi itu punya makna. dan aku sendiri juga belum tau, makna mimpi itu akan berpengaruh pada kehidupan nyata atau tidak. ok, aku akan sedikit bercerita tentang petualangan menarik (menurutku). 
awalnya siih...ummm (aduh! gimana awalnya ya?? aku lupa. aku hanya mencoba mengingat semampuku). bentar yaa... let me think...
....
....
Oh ya! awalnya aku itu sedang main petak umpet sama temen-temen di depan rumah. (aneh juga sih, uda jadi mahasiswa, masih aja maen begituan. yaa pokoknya seperti itu deh!). trus tiba-tiba... tetangga ku itu ada yang lagi ngunduh mantu. iiiihhh aku ndak tau siapa pengantinnya, aku masih inget betul sama mukanya (aku nggak merasa punya tetangga seperti itu). dan tiba-tibanya lagiii... cerita tentang tetangga yang lagi ngunduh mantu itu hilang begitu saja. 
aku duduk-duduk di teras rumah bersama beberapa orang. aku nggak tau ada berapa orang, siapa saja, nama siapa, dan cewe atau cowo (geje). jelasnya aku merasa sedang bersama mereka.
teruuusss.... (apa ya??)
aaaa... aku ada di rumah sakit alias hospital. disana itu, ibuku sedang sakit. belum lama berada di rumah sakit, tiba-tiba ibuku sudah sembuh. kemudian, kita balik lagi deh ke istana, rumah kami tercinta. 
ibuku berkata padaku, "Nak, mau ya...berjodoh sama '...' (lupa namanya)". 
aku sih mengangguk aja, dan tanya, "kenapa kalau sama dia, Bu?"
"karena dia itu baik sekali. jadi dokter lagi!. selama ibu di rumah sakit, dia itu yang ngerawat ibu. bahkan biaya rumah sakitnya, kita digratiskan lho."
"dia dokternya ibu?", "iya".
aku hanya mengangguk (merasa berhutang budi sekali. udah ngerawat ibuku sampe sembuh. nggak boleh bayar lagi!)
"ibu suka sama dokter itu. dia masih muda. dan juga belum punya pasangan katanya. jadi ibu minta ayahmu untuk menawarinya sama kamu", ibuku melanjutkan.
aku diam saja. hanya senyam-senyum nggak jelas.
trus.... tiba-tibanya lagi-lagi....dokter muda itu sudah ada di dalam rumahku mengenakan jas hitam dipadukan dengan kemeja coklat bergaris lengkap dengan sabuk lehernya. ibu mengajakku untuk bertemu si dia. waahh malunya diriku. langsung kupilih baju terindah dalam almariku dan berdandan secantik mungkin dan juga mengatur langkahku bak seorang pragawati yang sedang berlenggak-lenggok di atas sebuah panggung.
kulihat dari tampak belakang.... rasanya jantungku sedang bermain drum dengan kerasnya.  
saat bertemu.... kulihat raut mukanya yang imut. yaa,, seorang dokter yang selama ini aku inginkan dan juga yang menyelamatkan ibuku...... haaaahhhh!! ada di depanku.
warna kulitnya hitam (oh mungkin lebih tepatnya hitam manis lah). sedikit berjanggut tapi tidak teratur. dan rambutnya yang hitam pekat membentuk barisan sisir yang rapi.
senangnya aku pada waktu itu. kulihat tanpa beralih ke arahnya. sampai waktu dia pulang.....
dia naik mobil Yamaha (itu tuuhh mobil yang dibuat ngangkut motor-motor Yamaha alias pick up). dan ibu dan bapaknya duduk di bagian belakang. 
dan setelah cerita tentang itu hilang.....
 tiba-tiba dokter muda itu sedang memeras-meras ampas kelapa untuk memuat santan. (aduuuhhh kok jadi kesini ya??)
ya, pokoknya aku hanya bercerita apapun yang terjadi dalam mimpiku semalam. 
Oh ya, ada dua cewe juga naksir sama dokter muda itu lhoo. jadi kita berlomba buat dapetin dia. caranya aja melalui sebuah kontes nyanyi. (yang benar saja, aku nggak bisa nyanyi kali!)
tapi pada akhirnya... si dokter muda itu, memilihku untuk menjadi pasangan hidupnya
daaaaann..................THE END :D

ceritanya agak geje kan.... tapi tetap saja berhasil membuat aku senyam-senyum sendiri dari bangun tidur sampek berangkat ke kampus. bahkan sampe sekarang aku tetap ingat dengan wajahnya itu. yah, aku suka deh sama si dia itu.... tapi apakah dia nyata?. Oooohhh.... (harapan yang terlalu besar). tapi setidaknya aku senang dengan kehadirannya walau hanya dalam mimpi.

Minggu, 16 September 2012

dalam mimpi pun, aku belajar

sebenarnya apa sih yang membuat seseorang itu merasa kesusahan???
yang pastinya tentang masalah. entah masalah pribadinya, masalah keluarganya, atau mungkin masalah hidupnya... (eh eh, apa bedanya)
aku tidak tahu pasti, apa yang akan ku tulis disini. tiba-tiba saja terpikirkan olehku tentang seorang pengemis. yah aku semalam bermimpi tentang itu. akan kuceritakan yaaa...
mimpiku semalam menurutku termasuk dalam kategori mimpi ter-geje alias tidak dapat ditafsirkan apa maunya (setiap aku mimpi, kayaknya emang nggak ada yang bener dehh!). kalau saja aku bisa minta mimpi, aku pastinya tidak akan mau bermimpi seperti itu. huuufftt....
saat itu aku dan kawan-kawan sedang mencicipi masakan (tidak jelas masakannya siapa), aku ini layaknya seorang chef handal seperti di master chef indonesia itu tuuh... buktinya teman-temanku minta ajari masak yang enak. huaaa... senang dah pokoknya. setelah itu, ada 2 orang pengamen datang. yang satu bawa gitar dan yang satunya lagi menepuk tangannya bagaikan drum. dum..durudu.. duum.... :D
aku sama teman-teman sih nggak usah ambil pusing. langsung aja temanku bilang "maaf ya mas, lagi sibuk makan nihh!". langsung dua pengamen itu pergi entah kemana. aku dan teman-teman melanjutkan makannya... (pagi atau siang atau malam, gak jelas!). kemudian datanglah seorang pengemis tua. (laki-laki atau perempuan...tidak tahu pasti). orangnya agak membungkuk kalau berjalan. wajahnya sudah keriput juga. duhh kasihan dehh pokoknya. langsung saja temanku yang bernama "Zia" keluar memberikan uang dua ribuan pada pengemis itu. (di dunia nyatanya sih, aku nggak punya teman dengan nama itu). sebenarnya aku punya uang seribuan, tapi dia udah keburu keluar. ya sudah dehh!
agak lama kemudian, muncul seorang pengemis lagi. wahh ketiban rezeki apa nihh di datangi para pengemis. naaa, pengemis yang satu ini tampaknya lebih muda dari yang sebelumnya. wajahnya juga sedikit bersih tapi tetap saja terlihat kusam. bawa tas karung beras juga..(kira-kira isinya apa ya?). ah, aku nggak terlalu mikir itu. aku hampir saja keluar denganh memberikan uang seribuan yang kusimpan tadi. tapi lagi-lagi Zia mendahuluiku. dia memberikan uang koin lima ratus padanya. setelah pengemis itu pergi, aku langsung bertanya:
"ah, kamu ini nggak adil. tadi yang tua diakasih dua ribu. yang muda malah dikasih lima ratus"
Zia menjawab, "heyy...biar saja. yang tua kan lebih kasihan daripada yang muda"
"oohh karena dia jalannya membungkuk? tapi menurutku yang muda itu harus dikasih lebih karena dia juga generasi muda negara lho!", mukaku mulai geram seakan aku lah satu-satunya orang yang paling benar.
"aku malas mau ngasih uang lebih kepada mereka yang keadaan fisiknya masih terjamin kuatnya. yang tua tadi kan sudah terlihat letih dan yang muda masih terlihat gagah. tentu saja dia kan masih bisa cari pekerjaan lain selain meminta-minta".
aku terdiam...
"lalu, yang pengamen tadi kenapa nggak dikasih?", aku bertanya lagi. nadaku mulai menurun. seakan aku sedang malu tertngkap basah karena berbohong.
"sama saja. pengamen itu malah tampak lebih muda. punya gitar juga. bayangkan saja berapa harga gitar?...belum lagi bajunya yang penuh dengan rantai-rantai. topi, sabuk, celana jeans, jaket dan atribut-atribut lain yang mereka gunakan saat mengamen"
lagi-lagi aku terdiam ...
tiba-tiba.......aku sudah berada di depan mesjid. (nggak tau kapan berangkatnya dan kapan ganti bajunya). disana aku bersama teman-teman juga. dan juga ada Zia (sekarang aku lupa wajahnya seperti apa). seorang ibu-ibu dengan perawakan gendut  datang menaiki tangga masjid. (aku juga tidak tau dimana mesjid itu. yang jelas bukan di kotaku. karena kau tidak pernah menjumpai mesjid yang tempat sholat wanitanya sampai menaiki tangga). lalu, salah satu temanku bisik-bisik, "ya ampuuunnn... gendut banget orang itu!!". aku hanya tertawa kecil. daaaaaann lagi-lagi Zia mulai angkat bicara, "Husshh!! tidak boleh bicara seperti itu. walaupun orangnya tidak tau, tapi Allah tau. ingat!!! apalagi kita sedang berada di rumah Allah".
kata-kata temanku yang satu itu, membuatku dan teman yang lainnya terdiam dan melanjutkan jalan memasuki mesjid. kami semua meluruskan shaf dan mulai shalat berjamaah. seusai shalat, aku melirik-lirik seseorang. seorang ibu-ibu yang mungkin usianya masih setengah tua dan setengah muda. 
"Eh..eh kalian tadi tau orang itu kan? yang tadi shalatnya ada di sampingku", kataku
"iya, kenapa?"
"uuuuuhhhh baunyaaaaa......bikin aku nggak betah. nggak mandi kali ya!", ucapku dengan penuh ekspresi air muka.
"eh eh... ini lagi! tidak boleh berbicara seperti itu. kamu nggak tau ibu itu mandi apa nggak, yang tau hanya Allah. kamu dilarang sok tau. itu namanya Su'uzan. siapa tau saja, ibu itu abis menempuh perjalanan jauh menuju mesjid ini dan tidak sempat untuk membersihkan tubuhnya karena takut ketinggalan shalat berjamaah. atau bisa jadi alasan yang lainnya. siapa yang tau...hanya Allah", kata Zia dengan mengkerutkan dahinya.
       
      itu lah mimpiku semalam... kalo dipikir-pikir, mimpi yang ini tidak geje sih.. (mengapa aku menuliskannya sebagai kategori ter-geje di bagian awa tadi ya?). dari sebuah mimpi saja aku mendapat beberapa pelajaran. yah, salah satu cara Allah untuk menasehati makhluk-Nya. dan Zia.... dia seakan seorang malaikat yang tau segalanya. tau akan tindakan-tindakan yang layak untuk dilontarkan dan tidak. tapi sumpah deh, aku nggak kenal yang namanya Zia. mukanya aja aku lupa. kalau di mimpi saja bisa dapat pelajaran tambahan, yaaa, pastinya di dunia nyata akan tambah banyak lagi pelajaran-pelajaran yang belum diketahui manusia sepertiku. 
thank's God! :)

Addition: kalau mimpi bertemu jodoh.... kapan yah??? aku sudah rindu nihhh.. hehehee


sepenggal cerita

........Aku melangkah melanjutkan jalanku. Sendirian diantara orang-orang yang lalu lalang. Tidak ada yang kubawa pada saat itu. Hanya sebuah tas ransel di punggungku yang aku pegangi tali-talinya. Aku terus berjalan. Jalan di desa daerah yayasan kami tidak datar tapi sedikit menanjak dan menurun. Dan pastinya aku merasa sedikit kelelahan. Kulihat sekeliling namun tak kutemukan satu becak pun. Tiba-tiba terdengar bunyi klakson sepeda motor tepat dibelakangku. Aku menoleh. “Ayo! Bersamaku Nisaa”, seru mas Ilham. Aku terkejut setengah mati. “Mas Ilham? menyebut namaku? Mengajakku? TIDAK MUNGKIN!!! Pasti salah”, pikirku dalam hati. Aku menoleh ke arah kanan dan kiriku. Aku berharap tidak ada siapapun. Dan memang benar, tidak ada seorangpun di sampingku. Bukankah dia telah berangkat bersama Faza? Atau  mungkin dia kembali untuk menjemputku?. Aku tidak tau apa alasannya. Aku tidak bisa berkata apa-apa. Aku berusaha untuk kabur dari lamunanku tentangnya dan berusaha untuk bersikap cuek sehingga dia tidak tahu bahwa aku begitu menginginkannya. “Mas... um terima kasih tapi aku jalan kaki saja”. “Ah tidak apa-apa. Ayo naik. Bazarnya akan segera dibuka”. Mendengarnya mengatakan tentang bazar, aku tidak bisa menolaknya karena itu juga tanggung jawabku dan tidak mungkin jika aku harus berlama-lama di jalan........
(entitled story)